SINOPSIS NOVEL
“LASKAR PELANGI”
Begitu
banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar
Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah
walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra
cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi
untuk memuaskan dahaganya akan ilmu bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan
Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut
kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan
sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah
kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan juga sembilan orang Laskar
Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih
cita-cita. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka,
indahnya petualangan mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan
tersentuh saat membaca setiap lembarnya.Buku ini dipersembahkan buat mereka yang
meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja
yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untukmengubah dunia: pendidikan.
Sebuah tempat kecil di Indonesia yang memiliki kekayaan
yang luar biasa. Sayangnya tidak semua penduduknya dapat merasakan hasil dari
kekayaan alam negerinya. Tersebutlah sebuah daerah di Belitong di mana
masyarakat di dalamnya terbagi dalam dua bagian yang amat berbeda status
sosialnya. Dimana terdapat masyarakat yang dapat menikmati fasilitas terbaik
dan kehidupan yang sangat layak. Mereka lah orang-orang staf atau petinggi PN
Timah. Di lain pihak, terdapat sekumpulan manusia yang harus jungkir balik
untuk menafkahi keluarganya dan hidup dengan fasilitas yang bahkan sangat tidak
memadai. Merekalah para pekerja rendahan dari PN Timah. Mereka tak bisa ikut
merasakan kemewahan yang dinikmati para golongan elite, karna secara langsung,
pemerintah disana telah memisahkan tempat tinggal, pekerjaan dan membedakan
status diantara keduanya. Tersebutlah sebuah sekolah terpencil di daerah
Belitong yang bahkan tak tersentuh tangan pemerintah, Sekolah Muhamadiyah.
Bertahan demi pendidikan rakyat miskin. Pengorbanan dari satu-satunya pengajar
yang harus diacungi jempol yang bertahan demi kemajuan pendidikan ilmu dan
agama untuk anak-anak tidak mampu, dialah Ibu Mus. Dan ketabahan sang kepala
sekolah yang terkadang merangkap sebagai guru, Pak Harfan. Benar-benar luar
biasa membayangkan betapa merekalah cerminan kata-kata “Guru, Pahlawan tanpa
tanda jasa” yang sesungguhnya. Mereka telah berhasil mencetak manusia-manusia
yang walaupun tidak keseluruhan sukses secara materi tapi mereka semua sukses
dalam berperilaku sosial yang baik. Berkeagamaan yang baik dan setidaknya jika
ada yang menjadi petinggi, mereka bukanlah seorang koruptor.
Persahabatan sepuluh orang anak miskin yang menamakan
diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Mereka sudah bersama sejak mereka memulai
bangku sekolah. Merekalah : Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani , Borek, Kucai dan satu-satunya wanita di kelas
mereka, Sahara . Mereka semua diberi suatu
karakter yang kuat satu sama lain oleh sang penulis sehingga sifat diantara
mereka semuanya unik. Banyak hal yang mereka lalui bersama. Kemiskinan
sepertinya bukan hal yang bisa merusak masa kanak-kanak mereka. Kisah indah
percintaan anak muda antara Ikal dengan seorang Tionghoa bernama A Ling yang
berawal dari pembelian kapur tulis yang mengesankan. Kesabaran Ikal untuk bisa
mendapatkan kekasih hatinya sampai ketegaran Ikal saat A Ling akhirnya harus
meninggalkannya. Dari sini kita dapat belajar bahwa seorang anak kecil bahkan
bisa bersikap jauh lebih dewasa dibandingkan orang dewasa saat menghadapi
masalah percintaan. Siapa juga akan menyangka bahwa sekolah terpencil
Muhamadiyah bisa berbuah dua orang genius di bidang yang berbeda. Dialah
Lintang, sang ilmuwan cilik. Dan Mahar, sang seniman sejati. Banyak perubahan
besar yang mereka lakukan dalam merubah citra sekolah Muhamadiyah dimata
masyarakat elite melalui bidang mereka masing-masing. Tapi ternyata nasib
selanjutnya berkehendak lain. Ayah Lintang meningggal dunia, dan sang genius
itu terpaksa harus menghentikan pendidikannya di sekolah Muhamadiyah akibat tak
ada biaya. Tak ada yang menyangka juga bahwa sang seniman, Mahar, semakin hari
justru malah semakin tertarik pada ilmu mistik alam gaib.
Karena suatu hal, membawa ia pada suatu pertemuan dengan
seorang anak perempuan tomboy, anak seorang penguasa kapal keruk di PN Timah,
Flo. Karena tertarik pada bidang mistik yang dimiliki oleh Mahar, Flo akhirnya
meninggalkan segala kemewahan sekolah PN untuk melanjutkan studinya di sekolah
miskin Muhamadiyah. Mereka bersama kelompok pecinta alam gaibnya telah banyak
menguak misteri yang dianggap orang keramat di daerah Belitong. Tak jarang
kelompok yang dipimpin Mahar ini mendapatkan ejekan dari masyarakat setempat.
Tapi Mahar serta Flo tak pernah menyerah. Juga walaupun telah ditegur oleh Ibu
Mus karna telah menodai ilmu agama, tapi Mahar dan Flo tetap pada jalan yang
telah ia tempuh. Hobi mereka pada alam gaib ini menyebabkan mereka terancam tak
bisa mengikuti ebtanas karna nilai-nilai mereka yang semakin menurun. Mereka
pun mulai resah. Akhirnya terlintas ide untuk meminta petunjuk pada seorang
dukun sakti yang banyak disebut oleh masyarakat sebagai manusia setengah peri,
Tuk Bayan Tula. Maka pergilah Flo dan Mahar bersama tim dunia mistiknya
mengunjungi kediaman sang Tuk yang terdapat pada sebuah pulau tak berpenghuni
yang terkenal sangat angker yaitu Pulau Lanun.
Dengan mempertaruhkan nyawa sepanjang perjalanan,
akhirnya mereka semua sampai di Pulau tersebut. Dengan menempuh perjalanan yang
panjang dan mengerikan, akhirnya mereka sampai ke suatu gua tempat kediaman
sang dukun. Dan mereka berhasil berjumpa langsung dengan Tuk Bayan Tula, sang
idola mereka. Maka berceritalah Flo dan Mahar tentang masalah mereka di
sekolah. Tuk yang menghargai usaha mereka mencapai pulau itu kemudian memberi
mereka sebuah petunjuk yang tertulis pada sebuah gulungan kertas. Siapa
menyangka ternyata petunjuk yang diberikan sang dukun bisa mengubah jalan hidup
Mahar dan Flo. Dua belas tahun kemudian, kesepuluh sahabat itu menjadi
seseorang yang benar-benar tidak bisa disangka. Mereka menjalani hidup mereka
masing-masing dengan damai dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan
pada mereka saat itu. Seperti apakah petunjuk yang diberikan oleh sang dukun
sakti kepada Mahar dan Flo hingga menyebabkan perubahan pada diri mereka?
MAKNA NOVEL
“LASKAR PELANGI”
Novel
Laskar Pelangi karya Mas Andrea Hirata. Ceritanya berkisah tentang perjuangan
dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Novel ini
menunjukkan pada kita bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada
anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak
memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang di masa
depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti
akan makna pendidikan yang sesungguhnya. Ramuan pengalaman dan imajinasi yang
menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara
gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan. Di tengah berbagai berita
dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan
spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini ditulis dalam
semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat
bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh. Cerita Laskar
Pelangi sangat inspiratif. Andrea menulis sebuah novel yang akan mengobarkan
semangat mereka yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan.
Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang
dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih,
penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang dituturkan secara indah dan
cerdas. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan
atau kegeniusan. Sebagai penyakit sosial kemiskinan harus diperangi dengn
metode pendidikan yang tepat guna. Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi
aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi uang dan
kekuasaan materi.
Bahkan
makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak, Sebuah buku yang “pintar” hasil
dari pemikiran seorang yang pintar. Menggabungkan dua hal yang berbeda, sastra
dan science. Sepertinya saat kita membaca ini kita bukan hanya terlarut dalam
perjalanan hidup pelaku didalamnya tapi juga kita bisa belajar banyak.
Daftar Pustaka
Hirata, Andrea. 2005.
Laskar Pelangi (529 Hlm). Penerbit Bentang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar