Kamis, 16 Januari 2014

Khotbah Di Atas Bukit

                                                   “KHOTBAH DI ATAS BUKIT”

                                                                            



A. SINOPSIS
Barman adalah seorang laki-laki tua, sejak muda diahidupnya selalu diliputi perpindahan tempat tinggal. Ia hidup bersama anaknya Bobi, sedang iserinya meninggal dunia sejak Boby maih kecil, karena tidak mempunyai isteri. Barman sering hidup bersama pelacur. Kehidupannya selalu mewah, wanita baginya merupakan dunia yang mengasyikkan. Setelah Barman pension sebagai diplomat ia kembali ke tanahnya. Di situ ia membuka uaha bidang percetakan. Namun pada akhirnya usaha tersebutt membuatnya bosan dan jenuh, maka oleh Bobi disarankan agar Barman pergi ke bukit bersanma Popi, wanita pilihan Bobi. Kehidupan Barman membuatnya bangga. Namun Barman merasa gelisah karena ia selalu gagal menikmti malam-malamnya bersama Popi. Apalagi setelah ia berteman dengan Human. Karena saking akrabnya Barman dan Human menjalin persahabatan antara dua laki-laki yang mempunyai postur tubuh yang sama. Barman semakin bingung, setelah mendapatkan pelajaran dari Human yang mengatakan bahwa milikmu adalah belenggumu. Barman merasa bersalah karena meninggalkan Popi. Setelah Human meninggal Barman menjalankan ajaran Human secara misterius.
Setelah Human meninggal, Barman mendapatt warisan rumah yang ditempati Human dulu. Ia merasa bahagia hidup di tempat itu. Pada saat kebahagiaan itu, ia ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang pasar dan datanglah ia ke pasar dan setiap ia bertemu dengan orang-orang paar, ia selalu berkata, “Berbahagialah engkau”. Setelah esok harinya pasar gempar, karena orang-orang menceritakan mimpinya bertemu dengan lelaki tua berjubah putih menunggang kuda sambil berbisik “Berbahagialah engkau” dan akhirnya mereka berkesimpulan bahwa mereka tidak mimpi. Mendengarkebahagiaan itu mereka berbondong-bondong ke rumah Barman meminta kebahagiaan. Sesampainya di bukit Barman bingung harus berbicara apa, akhirnya ia hanya bisa mengucapkan khutbahnya, “Hidup ini tidak berharga untuk dilanjutkan, bunuhlah dirimu”. Mendengar itu semua orang-orang ricuh, sebagai konsekuensi dari khutbahnya, Barman bunuh diri tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya denngan cara terjun ke jurang. Sesuai kematian Barman, disusul kematian Pak Jaga, namun tetap tidak ditemukan. Suasana pasar benar-benar riuh, terutama tukang sapu ia hanya merenung. Ia mengatakan bahwa hidup ini sia-sia dan akhirnya bunuh diri. Popi meninggalkan rumah itu untuk menemui sopir truk dan ia ingin melepaskan hasratnya yang selama ini ia pendam.
Popi sudah menduga peristiwa yang menimpa suaminya. Ia tidak mau keluar menemui orang-orang yang menunggunya di luar. Ketika mereka sudah tertidur, waktu itu Popi meninggalkan Vila itu. Dia pergi jauh dari pegunungan itu. Diperjalanan, ia melihat orang tidur di mobil. Lalu, dengan kasar ia membangunkan lelaki itu. Saat itulah Popi menumpahkan segala hasratnya yang selama ini terpendam. Ia merasaka suatu kepuasan yang tanpa batas,setelah itulah pergi dengan laki-laki itu entah kemana.
                                                                                          
B. MAKNA NOVEL
Makna Psikologis
Novel ini terdapat beberapa fenomena kejiwaan yang nampak dalam perilaku tokoh-okohnya. Novel tersebut mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh bernama Barman yang nota bene pensiunan diplomat. Barman ditinggal mati oleh isterinya semenjak Bobi, anaknya masih kecil. Kehidupan mewah ia jalani, wanita cantik selalu mengelilinginya. Apa yang ia inginkan selalu ia dapatkan. Sebagai rasa hormat kepada ayahnya yang sudah tua, Bobi anaknya menyuruh Barman untuk menghabiskan isa hidupnya di bukit dan ditemani ewanita cantik, Popi namanya. Gadis cantik dan polos ini selalu membuat Barman bahagia sampai Barman bertemu dengan Human, seorang sahabat yang misterius yang selalu memberikan nasehat kepada Barman, sampai ia melupakan Popi kkasihnya. Sebelum Human meninggal ia berpesan bahwa milikmu adalah belengumu, hari-hari Barman menjadi sepi karena ditinggalkan oleh sahabat tercintanya. Akhirnya Barman meneruskan ajaran Human. Barman memutuskan pergi ke atas bukit, di sana orang-orang sudah menungunya, mereka meminta kebahagiaan padanya. Barman tak bisa bicara apa-apa, kecuali, “ Hidup ini tidak berharga untuk dilanjutkan, maka bunuhlah dirimu”. Seketika itu Barman mati dan semua orang dikagetkan dengan kejadian itu. Setelah itu Popi pergi bersama sopir truk.
Untuk mengenai temanya, novel tersebut bertemakan tentang seseorang yang kehilangan pasangan hidup dan akan mengakibatkan seseoarng melakukan tindakan yang bertentangan dengan agama. Cerita ini beralur lurus yang dimulai dari keberangkatan Barman bersama Popi ke villa, cerita runtut sampai kematian Barman dan kepergian Popi bersama sopir truk.Serta berlatarkan tempt Villa, pondok I atas bukit, dan puncak bukit,dan berlatar waktu dan suasana yang terletak pada aat Barman berada di pasar dan membisikkan sesuatu ke pedagang.
Makna yang lain yang terkandung dalam novel ini adalah janganlah kita mengorbankan kesenangan orang lain hanya untuk memenuhi kepuasan dan keinginan kita. Hal itu akan membuat orang lain merasa tertekan dan apabila orang tersebut tidak berani mengamukakan rasa tidak senangnya itu terhadap kita, akan membuat orang tersebut benci dan dendam terhadap kita.

Daftar Pustaka :
Kuntowijoyo. Khotbah Diatas Bukit. PT Mizan Publika.


Oktavian Aditya Nugraha
Kamis, 16 Januari 2013/ 23.30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar