“KHOTBAH DI ATAS BUKIT”
A. SINOPSIS
Barman adalah seorang laki-laki tua, sejak muda diahidupnya selalu
diliputi perpindahan tempat tinggal. Ia hidup bersama anaknya Bobi, sedang
iserinya meninggal dunia sejak Boby maih kecil, karena tidak mempunyai isteri.
Barman sering hidup bersama pelacur. Kehidupannya selalu mewah, wanita baginya
merupakan dunia yang mengasyikkan. Setelah Barman pension sebagai diplomat ia
kembali ke tanahnya. Di situ ia membuka uaha bidang percetakan. Namun pada
akhirnya usaha tersebutt membuatnya bosan dan jenuh, maka oleh Bobi disarankan
agar Barman pergi ke bukit bersanma Popi, wanita pilihan Bobi. Kehidupan Barman
membuatnya bangga. Namun Barman merasa gelisah karena ia selalu gagal menikmti
malam-malamnya bersama Popi. Apalagi setelah ia berteman dengan Human. Karena
saking akrabnya Barman dan Human menjalin persahabatan antara dua laki-laki
yang mempunyai postur tubuh yang sama. Barman semakin bingung, setelah
mendapatkan pelajaran dari Human yang mengatakan bahwa milikmu adalah
belenggumu. Barman merasa bersalah karena meninggalkan Popi. Setelah Human
meninggal Barman menjalankan ajaran Human secara misterius.
Setelah Human meninggal, Barman mendapatt warisan rumah yang ditempati
Human dulu. Ia merasa bahagia hidup di tempat itu. Pada saat kebahagiaan itu,
ia ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang pasar dan datanglah ia ke pasar
dan setiap ia bertemu dengan orang-orang paar, ia selalu berkata,
“Berbahagialah engkau”. Setelah esok harinya pasar gempar, karena orang-orang
menceritakan mimpinya bertemu dengan lelaki tua berjubah putih menunggang kuda
sambil berbisik “Berbahagialah engkau” dan akhirnya mereka berkesimpulan bahwa
mereka tidak mimpi. Mendengarkebahagiaan itu mereka berbondong-bondong ke rumah
Barman meminta kebahagiaan. Sesampainya di bukit Barman bingung harus berbicara
apa, akhirnya ia hanya bisa mengucapkan khutbahnya, “Hidup ini tidak berharga
untuk dilanjutkan, bunuhlah dirimu”. Mendengar itu semua orang-orang ricuh,
sebagai konsekuensi dari khutbahnya, Barman bunuh diri tanpa sepengetahuan
orang-orang di sekitarnya denngan cara terjun ke jurang. Sesuai kematian
Barman, disusul kematian Pak Jaga, namun tetap tidak ditemukan. Suasana pasar
benar-benar riuh, terutama tukang sapu ia hanya merenung. Ia mengatakan bahwa
hidup ini sia-sia dan akhirnya bunuh diri. Popi meninggalkan rumah itu untuk
menemui sopir truk dan ia ingin melepaskan hasratnya yang selama ini ia pendam.
Popi sudah menduga peristiwa yang menimpa suaminya. Ia
tidak mau keluar menemui orang-orang yang menunggunya di luar. Ketika mereka
sudah tertidur, waktu itu Popi meninggalkan Vila itu. Dia pergi jauh dari
pegunungan itu. Diperjalanan, ia melihat orang tidur di mobil. Lalu, dengan
kasar ia membangunkan lelaki itu. Saat itulah Popi menumpahkan segala hasratnya
yang selama ini terpendam. Ia merasaka suatu kepuasan yang tanpa batas,setelah
itulah pergi dengan laki-laki itu entah kemana.
Makna Psikologis
Novel ini terdapat beberapa fenomena kejiwaan yang nampak dalam perilaku
tokoh-okohnya. Novel tersebut mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh
bernama Barman yang nota bene pensiunan diplomat. Barman ditinggal mati oleh
isterinya semenjak Bobi, anaknya masih kecil. Kehidupan mewah ia jalani, wanita
cantik selalu mengelilinginya. Apa yang ia inginkan selalu ia dapatkan. Sebagai
rasa hormat kepada ayahnya yang sudah tua, Bobi anaknya menyuruh Barman untuk
menghabiskan isa hidupnya di bukit dan ditemani ewanita cantik, Popi namanya.
Gadis cantik dan polos ini selalu membuat Barman bahagia sampai Barman bertemu
dengan Human, seorang sahabat yang misterius yang selalu memberikan nasehat
kepada Barman, sampai ia melupakan Popi kkasihnya. Sebelum Human meninggal ia
berpesan bahwa milikmu adalah belengumu, hari-hari Barman menjadi sepi karena
ditinggalkan oleh sahabat tercintanya. Akhirnya Barman meneruskan ajaran Human.
Barman memutuskan pergi ke atas bukit, di sana
orang-orang sudah menungunya, mereka meminta kebahagiaan padanya. Barman tak
bisa bicara apa-apa, kecuali, “ Hidup ini tidak berharga untuk dilanjutkan,
maka bunuhlah dirimu”. Seketika itu Barman mati dan semua orang dikagetkan
dengan kejadian itu. Setelah itu Popi pergi bersama sopir truk.
Untuk mengenai temanya, novel tersebut bertemakan tentang seseorang yang
kehilangan pasangan hidup dan akan mengakibatkan seseoarng melakukan tindakan
yang bertentangan dengan agama. Cerita ini beralur lurus yang dimulai dari
keberangkatan Barman bersama Popi ke villa, cerita runtut sampai kematian
Barman dan kepergian Popi bersama sopir truk.Serta berlatarkan tempt Villa,
pondok I atas bukit, dan puncak bukit,dan berlatar waktu dan suasana yang
terletak pada aat Barman berada di pasar dan membisikkan sesuatu ke pedagang.
Makna yang lain yang terkandung dalam novel ini adalah janganlah kita
mengorbankan kesenangan orang lain hanya untuk memenuhi kepuasan dan keinginan
kita. Hal itu akan membuat orang lain merasa tertekan dan apabila orang
tersebut tidak berani mengamukakan rasa tidak senangnya itu terhadap kita, akan
membuat orang tersebut benci dan dendam terhadap kita.
Daftar Pustaka :
Daftar Pustaka :
Kuntowijoyo.
Khotbah Diatas Bukit. PT Mizan Publika.
Oktavian Aditya Nugraha
Kamis, 16 Januari 2013/ 23.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar