gelisah
tiada gundah mendalam tatap tenggelam racun membunuh secara pelan hati terenyuh
bagai layunya sang mawar merah sakit bagai duri sang mawar mendera merah darah
bagai kata tak berujung cerita sendu kering air mata terhampas dengan senyum
manis waktu akan merelakan perginya sang mentari gelap pandangan hati sekarang
kata-kata terucap hanya terbaik untukmu kesedihan merambah layunya hati yang
berbunga sepi terlewatkan saat ini menemani khayal manis semuanya terulang lagi
memori yang terkubur rapi jalan-jalan hidup kesenangan selalu membuatku berdiri
tak terhempas angin perih tetes air mata darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar