Kamis, 28 Februari 2013

Khayal



gelisah tiada gundah mendalam tatap tenggelam racun membunuh secara pelan hati terenyuh bagai layunya sang mawar merah sakit bagai duri sang mawar mendera merah darah bagai kata tak berujung cerita sendu kering air mata terhampas dengan senyum manis waktu akan merelakan perginya sang mentari gelap pandangan hati sekarang kata-kata terucap hanya terbaik untukmu kesedihan merambah layunya hati yang berbunga sepi terlewatkan saat ini menemani khayal manis semuanya terulang lagi memori yang terkubur rapi jalan-jalan hidup kesenangan selalu membuatku berdiri tak terhempas angin perih tetes air mata darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar