Mengenal Permainan Tradisional
Betengan
Permaianan berkembang seiring jaman, berkembang seiring berkembanganya
jaman. Banyak permainan modern saat ini. Mengenang masa lalu, salah satu
permainan yang menggembirakan, akankah terkikis dan hilang dengan berkembangnya
jaman ini. Salah satu permainan itu ialah BETENGAN.
Betengan suatu permainan tradisional yang dimainkan oleh dua grup,
masing-masing terdiri atas empat (4) sampai dengan delapan (8) orang.
Masing-masing grup memiliki suatu markas atau tempat, biasanya sebuah tiang,
batu atau pilar sebagai “beteng”. Tujuan utama dari permainan betengan ini
adalah menyerang dan mengambil alih beteng
lawan dengan menyentuhnya. Permainana terdiri dari dua grup inti, dari
permainan ini dimana memasuki beteng lawan dengan menyentuh baris pertahanan
mereka. Permainan betengan ini hampir sama seperti galasin dijamin pasti
keringetan kalau habis memainkan permainan betengan ini.
Jika berhasil, mendapatkan satu (1)
poin. Poin juga bisa diraih dengan menawankan seluruh anggota lawan dengan
menyentuh tubuh mereka. Di dekat beteng, biasanya ada area aman dimana penghuni
beteng tidak akan tertawan meski tersentuh lawan. Ketika kedua orang dari grup
berbeda bersentuhan, penentuan siapa yang jadi tawanan dan yang menawan adalah
waktu terakhir menyentuh beteng masing-masing. Paling akhir menyentuh beteng
jadi penawan. Yang menang ? grup dengan poin terbanyak. Sebagai sebuah beteng
ketahanan budaya, permainan anak (Tradisonal) ini apakah masih cukup diminati
?, terutama oleh kelompok-kelompok orang yang masih ingin mengenang masa
lalunya, yang bisa dikatakan indah. Sejatinya permainan betengan ini lebih
dikenal dengan permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak
hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara
hubungan dan kenyamanan sosial.
Melalui permainan tradisional atau
permainan rakyat, anak-anak ataupun orang dewasa menunjukkan kerjasama dan
kepawaiannya dalam memainkan permainan tersebut. Di samping itu, juga
nilai-nilai mental, seperti keadilan, penegak aturan, kerja sama, hingga bentuki
sanksi sosial bagi mereka yang mencederai aturan permaina, ditaati oleh
orang-orang yang memainkan permainan tradisi masyarakat ini “permainan
taradisional betengan”. Permainan betengan selain nilai keceriaan yang tinggi,
permainan ini juga membantu anak berpikir strategis. Menolong temannya yang
berada dalam cengkraman lawan bermainnya dan juga membantu timnya memenagi
permainan atau pertandingan tentu membutuhkan kerjasama, kekompakan, dan
kecerdasan berpikir. Dan semua itu tentunya tanpa mencederai lawan, aturan
permainan yang telah disepakati bersama. Sanksi yang akan didapat atau sosial
siap diterapkan atas diri anak-anak yang berlaku tidak patut dalam permainan
tersebut. Permainan betengan ini termasuk sejenis permainan sejenis yang
meggunakan fisik sebagai penunjang kegiatan utama. Dan hal itu akan memberikan
kesegaran atau kebugaran pada fisik seorang anak. Pada saat yang bersamaan,
permainan akan memberikan kesenangan psikologi atau mental seorang anak.
Permainan
betengan memiliki tujuan utama adalah untuk menyerang dan mengambil alih
“beteng” lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan
dan meneriakkan kata beteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan menawan seluruh
anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk ditentukan siapa yang berhak
menjadi “penawan” dan yang “ditawan” ditentukan dari waktu terakhir saat si
“penawan” atau “tertawan” menyentuh ”beteng” mereka masing-masing.
Tawanan, orang yang paling dekat waktunya
ketika meneyentuh beteng berhak menjadi penawan dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untguk
menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan disekitar enteng musuh.
Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Taktik, dalam permainan ini , biasanya
masing-masing anggota mempunyai tugas seperti “penyerang”, mata-mata,
pengganggu, dan menjaga beteng. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan
berlari dan juga kemampuan strategi yang handal
Permainan yang menarik ini bisakah bertahan
dari jaman yang modern ini? Suatu pertnyaan yang perlu kita kaji saat ini.
Mengenal perminan ini cukup mudah hanya kita mengetahui ?
1.
Betengan
Dimana Bentengan merupakan salah satu dari sekian banyak permainan
tradisional yang banyak dimainkan oleh anak-anak. Betengan yaitu permainan yang
memerlukan tenaga dan pikiran, dimana mempertahankan benteng dari serangan
lawan. Betengan biasanya dimainkan sepuluh anak dengan terbagi menjadi dua
kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari lima pemain (kelompok A dan
kelompok B). Betengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup,
masing-masing terdiri atas empat (4) sampai dengan delapan (8) orang.
Masing-masing grup memiliki suatu temat atau markas, biasanya sebuah tiang,
batu atau pilar sebagai “beteng”. Dimana permainan betengan ini banyak yang
memainkannya disuatu pedesaan bahkan disebuah kota jarng ditemukan permainan
tersebut. Permainan betengan adalah salah satu dari berbagai banyak permainan
tradisional yang terdapat dan dimainkan anak-anak pada jaman dahulu dan bahakan
sekarang. Permainan ini menjadi permainan yang banyak “vaforit” dikalangan
anak-anak selain permainan gobrak sodor. Selain itu penjelasan tantang
permainan betengan seperti halnya yang terdapat diatas.
2.
Melestarikan Betengan
Saat ini permainan betengan tersebut tidak sepopuler dahulu, karena
dengan adanya dan seiringnya berkembangnya jaman dan muncul permainan-permainan
baru yaitu permainan modern yang tergolong lebih seru dan menarik daripada
permainan ini., maka dari itu upaya yang dilakukan untuk melestarikan betengan
antara lain :
a. Mengajak
kembali anak-anak untuk bermain betengan, dimana kita harus mengajak kembali
anak-anak agar mempermainkan permainan ini demi menjaga kelastariannya, dengan
memberikan misalnya suatu hadiah dan mengajarkan kembali permainan yang
tergolong asyik dan seru dikalangan anak-anak.
b. Memperkenalkan
kembali permainan tradisional betengan dikalangan orang luas, dengan
mendemonstrasikan permainan tersebut ditempat-tempat dan suatu daerah yang
terdapat banyak anak-anak kecil, supaya anak-anak tertarik dan merasa ingin
mencoba kembali permainan betengan tersebut.
c. Tidak begitu saja meninggalkan permainan ini,
dimana kita tidak bagitu saja meninggalkan permainan walaupun terdapat
permainan modern yang lebih bagus.
d.
Menyeimbangkan permainan modern dengan permainan tradisional, walupun
terdapat permainan tradisional yang lebih dari permainan tradisional, kta
menyetarakan dan tidak membandingkan antara permainan tradisional dan modern
dengan begitu kita bisa memainkan permainan tardisional maupun tradisional.
3. Ketentuan yang berlaku dalam
permainan “Betengan”
Permainan tradisional betengan ini juga memiliki ketentuan-ketentuan
dalam bermain agar kita bias memainkannya permainan tradisional tersebut dengan
baik dan benar. Ketentuan-ketentuannya diantaranya sebagai berikut :
a. Dalam permainan terdapat dua kelompok,
dimana terdapat sepuluh anak dan dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok
lima orang, dan kelompok diberi nama misalnya A, dan B.
b. Setiap
kelompok minimal empat orang dan maksimal sepuluh orang maupun banyaknya orang
yang bermain tergantung sama anak-anak yang ikut bermain, karena dengan adanya
dan benyaknya anak yang ikut bermain permainan tersebut semakin seru dan
mengasyikkan.
c. Dalam
kelompok tersebut ada yang bertugas menjaga beteng, menyerang beteng lawan, dan
menyelamatkan tawanan dari musuh yang
dimana dia diambil musuh. Dengan adanya pembagian tugas tersebut maka dalam
suatu kelompok akan kelihatan kekompakannya.
d.
Kelompok dinyatakan menang dalam permainan betengan apabila kelompok yang kalah
tinggal satu orang, dan pihak pemenang bisa mengucapkan kata “beteng” kepada
team yang kalah, dengan munculnya kata
beteng dan orang atau pemain tinggal satu, maka berakhirlah permainan betengan
tersebut yang mengasyikkan.
4.
Peranan yang terdapat dalam
permainan “Betengan”
Dalam
permainan betengan ini setiap kelompok dan setiap orang memiliki peranan
penting, peranan-peranan tersebut diantaranya :
a.
Salah satu orang bertugas sebagai penjaga beteng pertahanan, diman
menjaga benteng apabila musuh dapat maju dan jengan sampai muduh memegang
beteng dan mengucapkan kata beteng. Maka yang bertugas sebagai penjaga beteng
biasnya orangnya yang besar dan tegas.
b. Dua atau tiga orang bertugas
sebagai penyerang benteng lawan dan mengambil tawanan dari benteng lain, mereka
berlarian dan berusaha menghancurkan beteng musuh, biasnya yang bertugas ini
memiliki fisik yang kuat, kematangan strategi, dan kelincahan dalam bermain.
c. Satu orang bertugas sebagai
menjaga tawanan yang telah diambil dari benteng lain, dengan menjaga para
tawanan dengan baik dan ketat maka akan semakin cepat pula team tersebut
memenangkan permainan, biasanya yang menjaga tersebut memiliki kosentrasi yang
kuat dan pertahanan yang kokoh, tidak kagetan, maupun latah dikarenakan yang
akan mengambil tawanan akan membentak-bentak agar yang menjaga lengah dan
takut.
Biasanya
masing-masing anggota memiliki peranan dengan sendirinya tugasnya “penyerang,
mata-mata, pengganggu, dan menjaga “beteng”.
5.
Manfaat apa yang diperoleh dari permainan “Betengan”
Permainan
ini bermanfaat selain untuk hiburan dan bersenang-senang juga sebagai sikap
kekompakan suatu kelompok agar selalu utuh dan tidak terceraiberai dan rasa
saling tolong menolong, menjaga kesatuan, keutuhan dalam kelompok, megasah otak
untuk berpikir, dan melatih fisik kita. Dan tujuan utama dalam permainan ini
adalah untuk menyerang dan mengambil alih “beteng” lawan dengan menyentuh tiang
atau pilar yang telah dipilih oleh lawan untuk menjadikan tawanan. Tujuan utama
permainan ini adalah menyerang dan mengambil alih beteng lawan dengan
menyentuhnya.
Dengan
adanya permainan betengan ini diharapkan hal positif yang ada dalam permainan
tersebut bisa atau dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dilakukan
dengan baik. Seperti contohnya kekompakan dalam kelompok, saling percaya,
kerjasama antar sesama, dan lain-lain. Dan masih banyak lagi manfaat-manfaat
yang terdapat dalam permainan tradisional betengan tersebut.
Oktavian
Aditya Nugraha/ 9 Peb 2012 / 14.45 WIB
Permainan Tradisional Betengan
Permainan Tradisional Betengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar