A. KONFLIK BATIN DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA
B. Latar Belakang Masalah
Novel adalah uraian cerita dari
sebagian besar kehidupan manusia yang ditokohkan dalam cerita tersebut yang
didalamnya terdapat berbagai jenis masalah yang harus dihadapi tokoh tersebut. Masalah-masalah
yang diuraikan dalam novel yang harus dihadapi oleh tokoh tersebut ternyata
bukan hanya terbatas pada cerita saja, tetapi ada kemungkinan juga terdapat
pada masyarakat luas (pembaca). Dengan demikian ada kalanya pembaca yang sedang
mengalami masalah seperti dalam novel yang dibaca, mereka akan mengambil jalan
untuk menyelesaikan masalah tersebut seperti dalam novel yang dibacanya.
Karena banyak mengandung uraian
mengenai masalah psikologi dan sosial novel banyak digemari oleh
masyarakat pembaca, di samping sebagai
bacaan hiburan tentunya. Banyak novel yang dipublikasikan dengan cara
disisipkan dalam majalah sebagi bonus tambahan untuk menarik pembaca, maupun
langsung diterbitkan sebagai novel yang diwujudkan buku. Bagaimana dengan
penelitian baik dan buruk novel novel tersebut ? baik buruk novel tersebut
tentu tergantung kepada siapa yang menilai suatu karya. Artinya penilaian
tersebut disesuaikan dengan selera
maupun kadar pengetahuan masing-masing pembaca. Itulah yang dijadikan
tolak ukur.
Novel sebagai kreasi manusia yang
diangkat dari realitas kehidupan, tetapi realitas yang terdapat di dalamnya
bukan lagi realitas yang utuh. Peristiwa kemasyarakatan yang tertulis di dalamnya telah mengalami metamorphose
imajinasi dalam diri pengarang. Dengan kata lain realitas tersebut adalah
realitas realitas hasil proyeksi, atau sesuatu yang diproyeksikan kembali oleh
pengarangnya dengan menggunakan daya imajinasi sesuai dengan kenyataan jiwa
pengarang, yang berupa pengalaman hidup yang manis maupun pahit di dalam
prosesnya. Hal ini merupakan suatu karya sastra disebut sebagi karya imajinatif.
Seperti novel karya Habiburrahman El
Shirazy yang tergolong angkatan baru, mengandung unsur konflik yang dialami tokoh
utama yaitu Ayyas sebagi peran penting dalam novel yang berjudul “Bumi Cinta”
dari sini kita bisa menganalisis masalah-masalah apa sajakah yang terdapat dan
dialami tokoh tersebut. Sangat tokoh pria ini seorang santri salaf yang hidup
di Negara yang menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi yaitu Rusia. Iman
dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik-nonik muda
Moskow. Hidup di negara Rusia di kota Moskow tepatnya teringat selalu bayangan
Yelena dengan segala keindahan tubuhnya, yang baru saja dilihatnya meskipun
hanya sekejap, seolah-olah hadir di pelupuk matanya. Bayangan wajah cantik
Anastasia Palazzo juga menari-nari dalam pelupuk matanya. Kedua wanita tersebut
ibarat virus yang hadir di dalam kehidupan Ayyas, yang ingin segera mungkin
menghilangkannya secepat mungkin.
Meskipun dengan shalat dan membaca
Al-Quran, virus itu tidak mudah terdelet dengan sempurna, masih tersisa
bayangan mereka berdua dan hanya bisa dijinakkan. Ayyas membaca istighfar
berulang kali sampai tujuh kali. Ayyas berdzikir sampai tidurnya pulas, dan
Ayyas bermimpi ada duan ekor ular masuk dalam kamarnya dan memburunya.
Dari hal inilah penulis mencoba
mengkaji konflik batin yang dihadapi tokoh dalam novel karya Habiburrahman El
Shirazy dengan judul “Bumi CInta”. Cerita yang bagus dan mengharukan membuat
pembaca seakan-akan ikut dan mengalami
akan hal itu. Mengingat konflik batin sungguh terasa dan kelihatan dalam novel
ini. Pembaca diharapkan bisa menemukan gagasan yang sesuai dengan alur cerita
tersebut.
C . Rumusan Masalah
Untuk mendapatkan hasil penelitian
yang terarah, maka diperlukan suatu rumusan masalah. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini sebaai berikut:
1.
Bagaimana struktur yang membangun novel karya Habiburrahman
El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta” ?
2.
Bagaimana konflik batin tokoh novel karya Habiburrahman
El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta” dengan tujuan psikologi sastra ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian haruslah jelas
supaya tepat sasaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan struktur yang membangun novel karya Habiburrahman
El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
2.
Mendskripsikan konflik batin tokoh utama novel karya Habiburrahman
El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
E. Manfaat Penelitian
Pada prinsipnya penelitian ini
diharapkan dapat berhasil mencapai tujuan penelitian secara optimal,
menghasilkan laporan yan sistematis dan dapat bermanfaat secara umum. Adapun
manfaatnya adalah:
- Manfaat Teoritis
Dapat menambah pengetahuan dalam khasanah ilmu
kesusastran mengenai karakteristik, perwatakan, kepribadian dan lain-lain serta
konflik batin yang dirasakan pemeran tokoh utama dalam sebuah novel secara
jelas dan mendiskripsikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami secara
langsung oleh pembaca. Dan khususnya dalam studi sastra dengan tinjauan
psikologi sastra.
- Manfaat Praktis
a.
Memberikan masukan dalam pengembangan apresiasi sastra
khususnya bidang novel.
b.
Mengetahui analisis konflik batin yang terdapat dalam novel
karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
c.
Penelitian ini dapat dijadikan referensi apabila ada
yang meneliti masalah konflik batin dalam novel dengan tinjauan psikologi
sastra.
F. Kajian Penelitian yang Relevan
Pada hakekatnya, suatu penelitian
tidak beranjak dari nol secara murni. Akan tetapi secara umum telah ada acuan
yang mendasari atas penelitian yang sejenis. Oleh karena itu, perlu mengenali
peneliti yang terdahulu dan ada relevansinya. Dalam penelitian ini penulis
mengacu pada penelitian yang terdahulu dan relevan dilaksanakan saat ini.
Penelitian yang dilakukan Wahyu Widiyanto (2003) Skripsinya “Analisis Struktur dan Sosiologi Sastra Novel Pol Karya Putu Wijaya”. Menyimpulkan bahwa alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Temanya adalah seorang warga penduduk miskin bermimpi bertemu semar tokoh pewayangan yang menghebohkan warga masyarakat. Masalah yang menonjol dalam novel ini adalah kemiskinan dan konflik yang terjadi angota masyarakat. Hubungannya dengan penelitian kami dalam konflik batin tokoh dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
Penelitian yang dilakukan Ari Astuti
(UNS, 2005) yang berjudul “Perilaku Abnormal dalam novel Pintu Terlarang karya
Sekar Ayu Asmara: Pendekatan Psikologi Sastra”. Dalam hasilnya dimana perilaku
Abnormal terdapat dua macam yaitu neurotik dan psikotik. Neurotik diantaranya
perilaku pobia, distress, perilaku social detektif, kecemasan rill, dan
kecemasan neurotik. Yang termasuk psikotik adalah psikotik fungsional.
Kaitannya denangan penelitian kami sama-sama mengkaji tentang masalah psikologi
sastra tatapi dalam konflik batin tokoh dalam novel karya Habiburrahman El
Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
Penelitian dilakukan oleh Astin Nugraheni (UMS,2006) skripsi “konflik batin tokoh zaza dalam novel azela jingga karya nanin pranoto: tinjauan psikologi sastra”. Zaza harus dihadapi dengan dua pilihan yang berat antara kesetiaan serta kecintaan seorang istri terhadap suaminya. Dalam penelitian kami mengkaji dalam konflik batin tokoh dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
Penelitian yang dilakukan oleh Nawang Yuanti (2007) skripsinya “Tingkah
Laku Abnormal Tokoh Santo Dalam Novelet Tulalit Karya Putu Wijaya: Tinjauan
Psikologi Sastra”. Dimana tokoh Santo yang mengalami abnormal, yang mengalami
gangguan egois. Hubungannya dengan penelitian kami dalam konflik batin tokoh
dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
Penelitian yang dilakukan oleh Lucky
Puspitasari (2007). Skripsi yang berjudul “Perilaku Seksual Dalam Novel Larung
Karya Ayu Utami: Analisis Psikologi Sastra”. Dimana dalam novel tersebut
terdapat empat macam perilaku seksual (1) perilaku seksual
Immoralitas/Promiscuity. (2) perilaku seksual Sadisme, (3) perilaku seksual
Mesokhisme, (4) perilaku seksual Biseksual. Hubungannya dengan penelitian kami
dalam konflik batin tokoh dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan
judul “Bumi Cinta”.
Berdasarkan uraian tentang hasil penelitian terdahulu, maka orisinalitas
maupun kebenarannya penelitian dengan judul “konflik batin tokoh dalam novel BUMI CINTA
karya : Habiburrahman El Shirasy
tinjauan psikologi sastra”
G. Landasan Teori
1. Novel
Dalam kesusastraan dikenal bermacam-macam jenis sastra
(genre). Menurut Warren dan Wallek (1995: 298) bahwa genre sastra bukan sekedar
nama, karena konvensi sastra yang berlaku pada suatu karya membentuk ciri karya
tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu prinsip keteraturan. Sastra dan
sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu dan tempat, tetapi
berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu. Genre sastra yang umum
dikenal adalah puisi, prosa dan drama.
Menurut Nurgiyantoro (1995 : 1) Dunia kesusastraan mengenal
prosa (Inggris: prose) sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre
yang lain. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction),
teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse).
Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan)
atau cerita khayalan.
Bentuk karya fiksi yang berupa prosa adalah novel dan cerpen.
Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi
model kehidupan yang diidealkan, dinia imajinatif, yang dibangun melalui
sebagai unsur instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut
pandang, dan lain-lain, yang kesemuannya tentu bersifat naratif.
Novel
berasal dari bahasa italia novella, yang dalam bahasa jerman Novelle,
dan dalam bahasa Yunani novellus. Kemudian masuk ke Indonesia
menjadi novel. Dewasa ini istilah novella dan novella mengandung pengertian
yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti
sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun
juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan
aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus
(Nurgiyantoro, 1995: 9)
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) (1995 : 694) Novel adalah karangan prosa yang panjang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang
disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Unsur intrinsik novel :
a.
Tema
yaitu pokok pikiran, gagasan atau ide utama, kaitannya denagn nilai-nilai hidup dan tingkah laku, bisa simbolik bisa eksplisit, bisa tersirat bisa langsung, domonan/tidak, dangkal/murahan atau malah dalam dan sarat makna, faktor yang bikin si penulis angkat topik ini.
yaitu pokok pikiran, gagasan atau ide utama, kaitannya denagn nilai-nilai hidup dan tingkah laku, bisa simbolik bisa eksplisit, bisa tersirat bisa langsung, domonan/tidak, dangkal/murahan atau malah dalam dan sarat makna, faktor yang bikin si penulis angkat topik ini.
b.
Amanat
yaitu pesan moral, apakah itu berupa perintah, saran atau masukan/himbauan yang berarti bagi pembacayang dituju.
yaitu pesan moral, apakah itu berupa perintah, saran atau masukan/himbauan yang berarti bagi pembacayang dituju.
c.
Plot/Alur
Rangkaian peristiwa, maju/mundur/kombinasi dari keduanya, kasualitasnya gimana, kronologis ato nggak, gimana awal, akhir, tengah, apa rangasangannya, apa klimaksnya, gimana endingnya.
Rangkaian peristiwa, maju/mundur/kombinasi dari keduanya, kasualitasnya gimana, kronologis ato nggak, gimana awal, akhir, tengah, apa rangasangannya, apa klimaksnya, gimana endingnya.
d.
Perwatakan Tokoh
Gimana sifatnya, protaginist/ antagonis, starring/figuran/pelengkap.
jahat/baek, sombong/rendah hati...confidant/penghalang.penggerak cerita.
e.
Latar
waktu, tempat, suasana, situasi
waktu, tempat, suasana, situasi
f.
Sudut Pandang
Teknik penceritaan, aku/ dia/ saya/ mereka/ kita/ kami, penutur kisah,
orang pertama mayor/minor/orang kedua/ketiga.
g.
Gaya Bahasa
Formal non formal, baku/tidak, sopan/kasar, bahasa daerah apa bukan,
apakah hasil transisi alias terjemahan, adanya majas kiasan.
2. Teori Struktural Sastra
Analisis structural sastra disebut juga pendekatan
objektif dan menganalisis unsur intrinsiknya, Fananie (dalam Widyawan 2009:11)
mengemukakan bahwa pendekatan objektif adalah pendekatan yang mendasarkan pada
suatu karya sastra sastra secara keseluruhan.
Strukturalisme merupakan sebuah pendekatan yang
memandang karya sastra sebagai sebuah struktur yang terbangun dari unsur-unsur
yang saling berkaitan antara satu sama lain secara totalitas dan bersifat
otonom. Struktur berarti tata hubungan antara bagian-bagian suatu karya sastra
atau kebulatan karya sastra itu sendiri. (Sudjiman dalam Aryanto. 2007:8).
3. Pendekatan
Psikologi Sastra
Branca
(dalam Walgito, 1997:8) menguntarakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang
tingkah laku, dalam hal ini adalah menyangkut tingkah laku manusia.
Psikologi
merupakan suatu ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tentang tingkah laku atau
aktivitas-aktivitas manusia, tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu
merupakan manifestasi hidup kejiwaan (Walgiot, 1997:9).
Psikologi
meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa
yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang dimufakatin
sarjana psikologi zaman ini. Psikologi modern memandang bahwa jiwa dan raga
manusia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, kegiatan jiwa tanpak
pada kegiatan raga (Gerunan, 1993:3).
Penelitian
psikologi sastra dilakukan dengan dua cara. Pertama, melalui pemahaman
teori-teori psikologi kemudian diadakan analisis terhadap suatu karya sastra.
Kedua, dengan terlebih dahulu memutuskan sebuah karya sastra sebagai objek
penelitian, kemudian ditentukan teori-teori yang dianggap ditentukan untuk
melakukan analisis (Ratna, 2004:344).
Siswanto
(2004:32) mengemukakan psikologi sastra mempelajari fenomena kejiwaan tertentu
yang dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon atau bersaksi
terhadap diri dan linkungan, dengan demikian gejala kejiwaan dapat terungkap
lewat tokoh dalam sebuah karya sastra.
Sebagai
disiplin ilmu, psikologi sastra dibedakan tiga pendekatan, yaitu (1) Pendekatan
Ekspresif, yaitu kajian aspek psikologis penulis dalam proses kreativitas yang
terproyeksi lewat karya sastra. (2) Pendekatan Tekstual, yaitu mengkaji aspek
psikologi sang tokoh dalam sebuah karya sastra. (3) Pendekatan Reseptif
Pragmatik yang mengkaji aspek psikologi pembaca yang terbentuk setelah
melakukan dialog dengan karya yang dinikmatinya serta proses kreatif yang
ditempuh dalam menghayati teks (Amirnuddin, 1990:89)
Dari
uraian diatas dapat diketahui bahwa pendekatan psikologi sangatlah tepat
digunakan untuk menganalisis konflik batin tokoh utama dalam novel. Pendekatan
psikologi digunakan karena konflik batin dalam diri tokoh utama sangat
berhubungan dengan tingkah laku dan kehidupan psikis seorang tokoh utama.
4.
Hubungan Antara Psikologi dengan Sastra
Sastra
dan Psikologi mempelajari keadaan kejiwaan orang lain. Namun antara sastra
dengan psikologi juga ada perbedaannya, di dalam psikologi gejala-gejala
tersebut riil, sedangkan didalam sastra gejala-gejala tersebut bersifat
imajinatif.
Psikologi
sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktifitas
kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya.
Begitu pula pembaca, dalam menanggapi karya juga tidak lepas dari kejiwaan
masing-masing. Bahkan sebagaimana sosiologi refleksi, psikologi sastrapun
mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap
gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya.
Proyeksi pengalaman sendiri imajiner ke dalam teks sastra (Endraswara,
2003:96).
Hubungan
antara psikologi dengan sastra adalah bahwa disuatu pihak karya sastra dianggap
sebagai hasil aktivitas dan ekspresip manusia. Di pihak lain, psikologi sendiri
dapat membantu pengarang dalam mengentalkan kepekaan dan member kesempatan untuk
menjajaki pola-pola yang belum pernah terjamah sebelumnya. Hasil yang bisa
diperoleh adalah kebenaran yang mempunyai nilai-nilai arstitik yang dapat
menambah koherensi dan kompleksitas karya sastra tersebut (Wellek dan Waren,
1995:108).
Hubungan
tidak langsung yang fungsional antara psikologi dan sastra karena manusia dan
kebudayaan menjadi sumber dan struktur yang membangun solidaritas antara
psikologi dan sastra.
5.
Teori Konflik Batin
Konflik adalah percekcokan, perselisihan atau
pertentangan. Dalam sastra diartikan bahwa konflik merupakan ketegangan atau
pertentangan didalam cerita rekaan atau drama yakni pertentangan antara dua
kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh,
dan sebagainya (Alwi, dkk 2005:587).
Pengertian konflik batin menurutnya “Alwi dkk
(2005:207) adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau
keinginan yang saling bertentangan untuk menguasi diri sehingga mempengaruhi
tingkah laku.
Jenis konflik disebutkan Dirgagunarsa (dalam Sobur
2003: 292-293), bahwa konflik mempunyai beberapa bentuk, antara lain sebagai
berikut.
a.
Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflik)
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang kesemuanya
positif (menyenangkan atau menguntungkan) sehingga muncul kebimbangan untuk
memilih satu diantaranya.
b.
Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflik)
Konflik ini timbul jika dalam waktu sama timbul dua motif yang berlawanan
menenai satu objek, motif yang satu positif (menyenangkan), yang lain negative
(merugikan, tidak menyenangkan). Karena itu ada kebimbangan, apakah akan
mendekati atau menjauhi objek itu.
c.
Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance
conflik)
Konflik ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan, timbul dua motif
yang negative, dan muncul kebimbangan karena menjahui motif yang satu berarti
harus memnuhi motif yang lain juga negatif.
Pada umumnya konflik dapat dikenali karena beberapa
cirri, menurut Dirgagunarsa (dalam Sobur, 2007:293) adalah sebagai berikut:
a.
Terjadi pada setiap orang dengan reaksi berbeda untuk
rangsangan yang sama. Hal ini bergantung pada faktor-faktor yang sifatnya
pribadi.
b.
Konflik terjadi bilamana motif-motif mempunyai nilai
yang seimbang atau kira-kira sama sehingga menimbulkan kebimbangan dan
ketegangan.
c.
Konflik dapat berlangsung dalam waktu yang singkat,
mungkin beberapa detik, tetapi bisa juga berlansung lama, berhari-hari,
berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Irwanto (1997:207) menyebutkan pengertian konflik adalah keadaan
munculnya dua atau lebih kebutuhan pada saat yan bersamaan.
H. Kerangka Pemikiran
Sebagai kerangka
apa-apa saja yang akan dilakukan selama proses penelitian adalah:
1. Mencari novel yang diangaap cocok dan bagus untuk
mengankat judul ini dan ditemukan novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan
judul “Bumi Cinta” untuk mencari
konflik batin tinjauan psikologi sastra.
2.
Membaca secara berulang sehingga memahami peran tokoh utama dan mengetahui
berbagai konflik yang dialami yang pelaku utama.
I. Rancangan atau Desain Penelitian
Dalam penelitian ini memerlukan
- Alat dan bahan
Menggunakan novel karya Habiburrahman El Shirazy
dengan judul “Bumi Cinta”. Tahun 2010
- Prosedur pengambilan data
Prosedur pengambambilan data mengambil konflik batin yang ada pada novel
tersebut dan mengetahui bagaimana nasib pemeran utama dalam mengatasi
kebatinan-kebatinan yang ada.
- Cara pengolahan data atau analisis data
Setelah mengetahui akan data dan hasil konflik dari dalam novel,
dikaitkan dengan tinjauan psikologi sastra.
J. Jenis dan Strategi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif artinya data yang dianalisis dan hasil
analisisnya berbentuk deskripsi fenomena, tidak berupa angka-angka atau
koefisien tentang hubungan antar-variabel. Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata atau gambar bukan berupa angka. Tulisan hasil penelitian berupa
kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk ilustrasi dan menjadi materi laporan.
(Amminudin, 1990:16).
K. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini akan diungkapkan data-data yang
berupa kata, frase, unkapan, dan kalimat yang ada dalam novel karya
Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”. Permasalahan-permasalahannya
dianalisis dengan menggunakan teori struktual, serta teori konflik batin.
Hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian ini dipaparkan sebagai
berikut.
Objek Penelitian, adalah konflik batin tokoh utama
dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”. yang
diterbitkan Autor Publising 2010.
L. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah novel karya Habiburrahman
El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”. yang diterbitkan Autor Publising 2010.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,
dikelompokkan menjadi dua, seperti berikut ini.
1). Sumber data
primer
Sumber
data primer yaitu sumber utama penelitian yang diproses langsung dari sumbernya
tanpa lewat perantara (Siswantoro, 2005:54). Sumber data primer dari penelitian
ini adalah novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”.
2). Sumber data
sekunder
Sumber
data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung atau lewat
perantara tetapi masih berdasarkan pada kategori konsep (Siswantoro, 2005:54).
Dalam penelitian ini sumber data sekundernya berupa data novel karya
Habiburrahman El Shirazy dengan judul “Bumi Cinta”. yang diambil dari internet.
M. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik penumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik pustaka adalah teknik yan
menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 1992:42).
Teknik simak dan catat, yakni penelitian sebagai instrument kunci melakukan
penyimakan secara cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer yaitu
karya sastra berupa novel Bumi Cinta. Dalam rangka memperoleh data yang
diinginkan, dan terhadap sumber data sekunder sasaranya novel Bumi Cinta. Hasil
penyimakan terhadap sunber data primer dan sekunder tersebut kemudian ditampung
dan dicatat untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian sesuai dengan
maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
N. Teknik Validitas Data- Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada
seberapa jauh kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang
tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah dan
tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut. Walaupun telah
dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan
lain yang berbeda.
- Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)
Keabsahan
ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasikan
pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki sifat tidak ada
kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan memiliki
keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut memiliki
konteks yang sama.
- Keajegan (Reabilitas)
Keajegan
merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian berikutnya akan
mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang sama, sekali lagi.
Dalam penelitian ini, keajegan
mengacu pada kemungkinan peneliti selanjutnya memeperoleh hasil yang sama
apabila penelitian dilakukan sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini
menujukan bahwa konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan pada
desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.
O. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini mengunakan
metode pembacaan heuristik dana hermeneutik. Metode pembacaan heuristik
merupakan cara kerja yang dilkakukan oleh pembaca dengan menginterprestasikan
teks suara secara referensial lewat tanda-tanda linguistik. Pembacaan heuristik
juga dapat dilakukan secara struktual (Pradopo dalam Sangidu, 2004:19). Kerja
heuristik menghasilkan pemahaman makna secara harfiah, makna tersurat, actual
meaning (Nuriyantoro, 2007:33).
Langkah berikutnya metode hermeneutik. Palmer
(2003:14-16) menyebutkan bahwa akar kata hermeneutic berasal dari istilah
Yunani dari kata kerja hermeneuein yang berarti “menafsirkan” dan kata
hermeneia, ”interpretasi”. Interpretasi dapat mengacu kepada tiga persoalan
berbeda : pengucapan lisan, penjelasan yang masuk akal, dan transliterasi dari
bahasa lain. Sastra merepresentasikan sesuatu yang harus “dipahami”. Tugas
interpretasi harus membuat sesuatu yang jelas, dekat, dan dapat dipahami.
Definisi diatas sama dengan apa yang diungkapkan oleh
Teeuw (1984:123), yaitu bahwa hermeneutika adalah ilmu atau keahlian
meninterprestasi karya sastra dan ungkapan bahasa dalam arti yang lebih luas
maksudnya. Hubungan antara heuristik dengan hermeneutik dapat dilihat dari dan
dipandan sebagai hubungan yang bersifat gradasi sebab kegiatan pembacaan atau
kerja hermeneutik haruslah didahului oleh pembacaan heuristik. Kerja
hermeneutic yang oleh Riffaterre disebut juga sebagai pembacaan retroaktif.
Memerlukan pembacaan berkali-kali dan kritis (Nurgiyantoro, 2007:33)
Tahap pertama analisis data penelitian ini adalah
pembacaan heuristik yaitu penulis meninterprestasikan teks novel Bumi Cinta.
Melalui tanda-tanda lingusitik dan menemukan arti secara linguistik. Caranya
yaitu membaca dengan cermat dan teliti tiap kata, kalimat, ataupun paragraf dalam
novel. Hal ini digunakan untuk menemukan struktur yan terdapat dalam novel guna
anlisis struktual. Selain itu juga digunakan untuk menemukan konflik batin yang
dialami oleh si Pria sebagai tokoh utama. Tahap kedua penulis melakukan
pembacaan hermeneutik yakni dengan menafsirkan makna peristiwa atau
kejadian-kejadian yan terdapat dalam teks novel.. hingga dapat menemukan
konflik batin dalam cerita tersebut.
Prosedur ini meliputi secara garis besar :
a.
Memilih masalah
b.
Studi pendahuluan
c.
Penulisan makalah
d.
Hipotesis
e.
Memilih pendekatan
f.
Menentukan sumber data dan instrument
Aminuddin. 1990. Sekitar Masalah Sastra. Malang : Yayasan Asah Asih
Asuh.
Astuti, Ari. 2005. Skripsi :
Perilaku Abnormal Dalam Novel Pintu Terlarang Karya Sekar Ayu Asmara :
pendekatan psikologi sastra. UNS.
Endraswarsa, Suwardi. 2003. Metodologi
Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Gerungan, W. 1996. Psikologi Sastra. Bandung : Erasco.
Nurgiyanto, Burhan. 2007. Teori
Pengkajian Fiksi, Cetakan keenam. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
Nugraheni, Astini. 2006. Skripsinya
Konflik Batin Tokoh Zaza Dalam Novel
Azela Jingga Karya Nanin Pranoto: Tinjauan Psikologi Sastra. UMS.
Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori,
Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Puspitasari, Lucky. 2007. Skripsi
yang berjudul Perilaku Seksual Dalam Novel Larung Karya Ayu Utami: Analisis
Psikologi Sastra.
Sangidu. 2009. Penelitian
Sastra, Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat. Yogjakarta: Gajah Mada
Universty Press.
Shirazi, Habiburrahma El. Novel Bumi Cinta. Semarang : Author
Publising.
Widiyanto, Wahyu. 2003. Skripsinya
Analisis Struktur dan Sosiologi Sastra Novel Pol Karya Putu Wijaya.
Yuanti, Nawang. 2007. Skripsinya
Tingkah Laku Abnormal Tokoh Santo Dalam Novelet Tulalit Karya Putu Wijaya:
Tinjauan Psikologi Sastra.